Monday, April 7, 2014

rizky kinos jadi one man show karena SCTV

saat acara pertandingan liga inggis antara Cheslea menyambangi markas FC Basel di Swiss berlangsung terasa monolog karena ketidak hadiran komentator diduga pihak SCTV tidak mampu membayar seorang lagi komentator maka rizky kinos jadi one man show karena SCTV sebagai seorang presenter yang piawai maka dia mencoba menutupi kekurangan itu.
Saya tidak mengetahui apa alasan yang dimiliki pihak SCTV dengan kekosongan ini, sebab saya tidak mengikuti siaran dari awal. Saya sudah tertinggal ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-16. Jadi, saya hanya tahu kalau pemandu Rizky sedang beraksi ala One Man Show di studio kendali saat jeda 15 menti rehat antara babak I dan II serta menutup acara saat Chelsea menundukkan FC Basel 2-1, dikandang Basel.
Untunglah, mas Rizky Kinos sangat lugas memandu acara itu meskipun dia berbicara sendiri pada kamera yang mewakili pemirsa hehe…
Saya bisa bayangkan jika kejadian ini menimpa aktor Ben Joshua - yang sering jadi pemandu tamu ketika Donna Agnesia atau Darius serta Rizky tidak ada. Ben Joshua pasti kelabakan dan mungkin salah tingkah sendiri karena dia nantinya harus mampu berbicara sendiri dan harus banyak berimprovisasi.
Komentator yang biasanya pengamat sepakbola seringkali dicemooh atau jadi bahan tertawaan oleh para penggemar bola. Seorang komentator sering dicap sebagai SOK Tahu!!!, seolah lebih tahu dari pemain dan pelatih tim yang sedang bertanding. Apalagi jika penggemar bola merasa bahwa sang komentator tidak bisa bermain bola atau belum tentu pernah menyentuh bola sepak?
Kembali ke siaran langsung…
Sekitar dua hari yang lalu, stasiun SCTV mengumumkan melalui siaran beritanya bahwa mereka mulai musim depan akan menayangkan Liga Italia, Serie A dan Liga Inggris, EPL  dan juga kalau tidak salah Ligue 1, Perancis. Siaran yang menjadi bagian dari ekspansi Nexmedia itu juga akan didampingi Indosiar.
Dengan siaran langsung yang akan berlangsung demikian ramai, bisa kita bayangkan bahwa SCTV sedang mengembalikan persaingan mereka dengan “mantan saudara kembar” mereka, RCTI. Selain itu, mereka harus mencegah kejadian seperti diatas terulang. Mungkin jika pemandu sekaliber Donna, Darius atau Rizky yang berbakat itu, siaran langsung akan tetap berjalan normal karena mereka sangat mampu berimprovisasi. Artinya, mereka harus  seperti sebuah klub yang mereka siarkan, Punya komentator cadangan dan pemandu cadangan yang tidak kalah dari tim utama :P
Saya yakin ketidakhadiran seorang komentator di studio SCTV bukan karena mereka tidak punya relasi / kontak dengan banyak pengamat yang bisa menjadi komentator, bukan juga karena tidak punya dana untuk membayar honor mereka, dan juga bukan karena SCTV sedang melakukan pengetatan anggaran kan

Tapi yang jelas  rizky kinos jadi one man show karena SCTV tidak mendatangkan seorang komentator, sebagai pengamat bola dalam sisi berbeda, terima kasih sudah membaca

0 comments:

Post a Comment