Jumat Agung adalah hari yang unik. Kalau Matius hanya mencatat dua hal
luar biasa. Lukas mencatat bagi kita tiga kejadian ajaib yang membuat
Jumat yang satu itu lain dari kebanyakan hari Jumat. Pertama, kegelapan
meliputi seluruh daerah itu selama tiga jam. Kedua, tabir Bait Suci
terbelah dua. Ketiga, kepala pasukan penyaliban memuliakan Allah di
depan umum. Tulisan ini akan terfokus pada ketiga keajaiban di Jumat
yang Agung. Pertama: ada kegelaan meliputi seluruh daerah itu dari jam
dua belas sampai jam tiga.
Matahari tidak mau bersinar. Bumi menjadi gelap. Mengapa begitu? Para
ilmuwan bisa saja menjawab: ya itu terjadi karena gerhana matahari total
yang terjadi pada waktu itu. Jawaban ini tidak mungkin. Karena gerhana
matahari hanya bisa terjadi jika bulan gelap. Tetapi pada saat itu orang
Yahudi merayakan paskah. Perayaan paskah selalu terjadi pada saat bulan
purnama.
tirai Bait Allah terbelah dua. Di Bait Allah tergantung dua tirai/layar. Yang pertama di pelataran depan yang memisahkan ruang untuk umum dan ruang yang kudus. Layar kedua tergantung di antara ruang kudus dan ruang maha kudus. Mana dari kedua layat ini yang terbelah tidak disebut dalam Alkitab. Kita hanya bisa menduga. Terbelahnya tirai ini tentu punya maksud atau pesan. Kalau maksudnya untuk mengumumkan bahwa jalan kepada Allah sekarang terbuka kepada semua manusia, maka yang tercabuk itu haruslah tirai yang memisahkan ruang kudus dan ruang maha kudus. Tetapi ini berarti hanya imam besar saja yang melihat dan mengetahui hal itu.
tirai Bait Allah terbelah dua. Di Bait Allah tergantung dua tirai/layar. Yang pertama di pelataran depan yang memisahkan ruang untuk umum dan ruang yang kudus. Layar kedua tergantung di antara ruang kudus dan ruang maha kudus. Mana dari kedua layat ini yang terbelah tidak disebut dalam Alkitab. Kita hanya bisa menduga. Terbelahnya tirai ini tentu punya maksud atau pesan. Kalau maksudnya untuk mengumumkan bahwa jalan kepada Allah sekarang terbuka kepada semua manusia, maka yang tercabuk itu haruslah tirai yang memisahkan ruang kudus dan ruang maha kudus. Tetapi ini berarti hanya imam besar saja yang melihat dan mengetahui hal itu.
seorang non Yahudi, bangsa tidak bersunat, kepala pasukan penyaliban
berkata di hadapan umum: "Sungguh, orang ini adalah orang benar374Kita
lihat di sini bahwa Allah tidak menyembunyikan kebenaran kepada orang
non Yahudi. Allah adalah Tuhan yang tidak diskriminatif. Kasih juga
tidak pilih muka. Allah memberikan kepada orang yang percaya maupun
orang kafir kemampuan untuk mengenal kasih dan menghormatinya.
0 comments:
Post a Comment